Perjalanan
Setelah lama tidak berkunjung ke daerah Jawa sebelah timur, akhirnya saya mendatangi Trenggalek, kota kecil di selatan Jawa Timur. Memenuhi undangan pernikahan teman dekat, saya bersama 3 orang teman saya naik kereta dari Jakarta. Menempuh perjalanan 13 jam dengan kereta ekonomi, memberi cukup banyak waktu bagi saya untuk mengenal teman seperjalanan saya. Sama-sama berasal dan tumbuh besar di Surabaya dan sekitarnya, bahasa rasa Suroboyo pun mengalir lancar dari percakapan kami, suatu waktu yang saya rindukan. Ketika saya sempat bertanya menggunakan bahasa Indonesia, seorang teman bahkan menertawakan karena saya bertanya begitu resmi, bukannya menggunakan bahasa Suroboyoan sehingga tampak lebih akrab. Tidak semua perjumpaan dengan teman, saya bisa lepas berbahasa daerah. Ah saya merasa kembali "pulang". Yang saya suka dari Jawa Timur adalah keterbukaannya dan keterusterangannya mengenai suatu keadaan. Apa adanya. Dan kami pun bebas berkomentar mengenai apapun sampai tertawa lepas.
Setiba di Trenggalek dan melewati kota-kota kecil di Jawa Timur, saya berjumpa dengan orang-orang dan memori lama saya tentang Surabaya. Makanan, jalanan, percakapan, moda-moda transportasi hingga karakter orang Jawa Timur. Saya menyakini di era dunia digital, masih ada hal-hal kecil yang mempunyai arti. Dan saya menemukannya melalui teman-teman seperjalanan saya, makanan bahkan bis malam Tulungagung-Surabaya. I owe you, Jawa Timur.
0 comments:
Post a Comment