nggayemi
Dalam banyak kisah Yesus, berulang kali digambarkan bahwa Maria menyimpan semua perkara dalam hatinya. Barangkali memang berat menjadi Bunda Putra Allah karena banyak hal yang tidak bisa segera dipahami. Namun, begitulah Maria mengajarkan kita semua, termasuk saya untuk merenung sebelum nyolot. Dalam banyak kasus kehidupan, ada hal-hal yang kadang tak bisa langsung dipahami. Tanpa disadari, kecewa, ingin marah, dongkol adalah rasa yang pertama kali muncul. Sementara barangkali ada hal lain yang menjadi alasan kenapa suatu hal tidak berjalan sesuai rencana atau keinginan.
Suatu ketika di depan rumah budhe di Jogja, saya sibuk memperhatikan sapi yang sedang makan rumput. Sapi itu menggunyah lama sekali. Dalam bahasa Jawa, kegiatan memamah makanan itu disebut nggayemi.
Saya memang sering terburu-buru bereaksi pada berbagai kisah dan kasus kehidupan, sampai lupa merenung. Bahkan sapi pun perlu waktu mencerna makanan yang akan masuk ke perutnya. Maka nggayemi bisa menjadi refleksi agar saya perlu waktu mencerna sekaligus memahami dan tak buru-buru menelan atau bereaksi.
Selamat datang tahun 2016, mari sering-sering nggayemi.
0 comments:
Post a Comment