The Little Prince: Menjadi Dewasa
Seorang gadis kecil disiapkan ibunya menjadi orang dewasa yang hebat. Ia dibuatkan jadwal belajar dan hal-hal rutin lain untuk mencapai target pertamanya memasuki sekolah pilihan. Maka kesehariannya hanya belajar dan belajar hingga suatu ketika sang tetangganya yang nyentrik menerbangkan pesawat mainan berisi sebuah cerita. Tetangga nyentrik itu ternyata adalah seorang mantan penerbang yang sudah berusia lanjut, namun masih berusaha menerbangkan pesawatnya di belakang rumah. Perkenalan gadis kecil dengan sang penerbang membawanya pada kisah seorang pangeran kecil.
Saat pesawatnya jatuh di dataran pasir, sang penerbang bertemu seorang pangeran kecil yang berasal dari sebuah asteroid di mana seluruh penghuninya berukuran kecil. Lalu, pangeran kecil memintanya menggambar domba. Tak puas dengan domba-domba yang digambarkan, akhirnya sang penerbang menggambarkan kotak kecil. Tak disangka gambar itu disukai pangeran kecil karena kotak itu memberinya imajinasi. Ada juga kisah sang pangeran kecil bersama mawarnya yang ia sayang, teman saat melihat bintang-bintang. Kemudian kisah persahatannya dengan serigala yang berhasil dijinakannya. Dan kisahnya bertemu orang-orang dewasa yang suka diberi tepuk tangan, suka mengumpulkan bintang, dan juga seorang raja yang bisa melakukan apa saja.
Saat mendengar kisah-kisah pangeran kecil ini, gadis kecil diam-diam kabur dari jadwal yang sudah dibuat ibunya untuk mengunjungi sang penerbang tua. Memasuki halaman belakang ataupun rumah sang penerbang tua seakan masuk ke sebuah dunia yang berbeda. Berbagai mainan dan tak sedikit burung-burung memenuhi halaman belakang.
Gadis kecil menikmati kebersamaan bersama sang penerbang tua sampai suatu ketika ia diajak melihat dan mendengar bintang tertawa di atap rumahnya.
Film The Little Prince ini diadaptasi dari kisah klasik Antoine de Saint-Exupéry berjudul sama, dari bahasa aslinya Le Petit Prince. Dibungkus lewat animasi yang menarik, pesan-pesan dari kisah pangeran kecil diharapkan dapat tersampaikan dengan baik pada para penonton. Dua kisah gadis kecil di kehidupan kini dan kisah sang pangeran kecil dibedakan lewat stop motion kertas yang sangat menarik dan berbeda. Musiknya digarap dengan baik dan indah. Lihat saja orang-orang hebat yang menggarap film ini, tak diragukan lagi kemampuannya.
Alkisah, sang gadis kecil mencari keberadaan pangeran kecil. Dengan pesawat sang penerbang, ia sampai di sebuah kota yang dipenuhi hanya orang dewasa. Orang-orang dewasa yang tampak aneh baginya. Semua berjalan otomatis dan segala dihitung untuk mendapatkan keuntungan. Kehidupan pun kehilangan kegembiraan dan spontanitas khas kanak-kanak. Ia pun berhasil berjumpa dengan sang pangeran yang beranjak dewasa namun tampak berbeda dari kisah yang didengarnya dari sang penerbang. Sang gadis kecil lalu mengingatkan kembali kenangan masa kecil sang pangeran bersama mawar dan serigalanya.
Kehidupan pangeran kecil mengingatkan betapa bahagianya masa kanak-kanak yang penuh imajinasi dan keingintahuan. Lewat perjumpaannya dengan sang pangeran, gadis kecil akhirnya belajar menikmati masa kanak-kanaknya. Semua orang dewasa pernah melewati masa kanak-kanaknya, namun tak banyak yang mengingatnya. Kisah-kisah sang pangeran kecil ini kaya pesan bagi orang-orang yang bertumbuh dewasa untuk tetap punya jiwa kanak-kanak yang gembira, spontan, tulus, penuh keingintahuan.
Maka, film animasi ini lebih cocok ditonton oleh orang dewasa. Mereka yang sering memaksakan ambisinya pada sang anak. Mereka yang terjebak di zona orang dewasa yang hanya menghitung untung-rugi. Mereka yang lupa indahnya bintang di langit dan bunga mawar. Karya klasik ini masih layak dinikmati pada masa kini, terlebih lagi dibungkus animasi yang menarik. Karena yang essential itu tak tampak oleh mata, hanya dengan hati, kita dapat melihat dengan benar. Mari menjadi dewasa tanpa kehilangan jiwa kanak-kanak!
2015
Film The Little Prince ini diadaptasi dari kisah klasik Antoine de Saint-Exupéry berjudul sama, dari bahasa aslinya Le Petit Prince. Dibungkus lewat animasi yang menarik, pesan-pesan dari kisah pangeran kecil diharapkan dapat tersampaikan dengan baik pada para penonton. Dua kisah gadis kecil di kehidupan kini dan kisah sang pangeran kecil dibedakan lewat stop motion kertas yang sangat menarik dan berbeda. Musiknya digarap dengan baik dan indah. Lihat saja orang-orang hebat yang menggarap film ini, tak diragukan lagi kemampuannya.
Alkisah, sang gadis kecil mencari keberadaan pangeran kecil. Dengan pesawat sang penerbang, ia sampai di sebuah kota yang dipenuhi hanya orang dewasa. Orang-orang dewasa yang tampak aneh baginya. Semua berjalan otomatis dan segala dihitung untuk mendapatkan keuntungan. Kehidupan pun kehilangan kegembiraan dan spontanitas khas kanak-kanak. Ia pun berhasil berjumpa dengan sang pangeran yang beranjak dewasa namun tampak berbeda dari kisah yang didengarnya dari sang penerbang. Sang gadis kecil lalu mengingatkan kembali kenangan masa kecil sang pangeran bersama mawar dan serigalanya.
Kehidupan pangeran kecil mengingatkan betapa bahagianya masa kanak-kanak yang penuh imajinasi dan keingintahuan. Lewat perjumpaannya dengan sang pangeran, gadis kecil akhirnya belajar menikmati masa kanak-kanaknya. Semua orang dewasa pernah melewati masa kanak-kanaknya, namun tak banyak yang mengingatnya. Kisah-kisah sang pangeran kecil ini kaya pesan bagi orang-orang yang bertumbuh dewasa untuk tetap punya jiwa kanak-kanak yang gembira, spontan, tulus, penuh keingintahuan.
Maka, film animasi ini lebih cocok ditonton oleh orang dewasa. Mereka yang sering memaksakan ambisinya pada sang anak. Mereka yang terjebak di zona orang dewasa yang hanya menghitung untung-rugi. Mereka yang lupa indahnya bintang di langit dan bunga mawar. Karya klasik ini masih layak dinikmati pada masa kini, terlebih lagi dibungkus animasi yang menarik. Karena yang essential itu tak tampak oleh mata, hanya dengan hati, kita dapat melihat dengan benar. Mari menjadi dewasa tanpa kehilangan jiwa kanak-kanak!
2015
0 comments:
Post a Comment