Jimbocho: Surga Bagi Pecinta Buku
Buku-buku berjajar rapi di kios-kios kecil pinggir jalan. Tak hanya kios kecil, toko-toko berderet menjajakan berbagai macam buku. Rak-rak penuh dengan berbagai genre buku, sebagian besar berbahasa Jepang dan tak banyak yang berbahasa Inggris. Di salah satu toko, seluruh ruangan hingga tingkat ketiga bahkan dipenuhi rak-rak buku. Meski tidak terlalu luas, mereka memaksimalkan tempat untuk menaruh buku, hingga jarak antar rak tak terlalu lapang. Buku-buku yang dijual kebanyakan buku-buku bekas nampun masih sangat bagus.
Saya berhenti cukup lama di salah satu toko yang menjual banyak buku berbahasa Inggris. Memilih dan asyik membaca beberapa halaman. Dari satu rak ke rak yang lain. Mungkin cuma rasa lapar yang menghentikan saya waktu itu. Sang pemilik toko pun tak keberatan orang-orang hanya singgah untuk membaca tanpa berniat membeli. Semacam saya, haha. Baginya itu adalah investasi mungkin orang itu mendapat inspirasi setelah membaca beberapa halaman atau mungkin di lain waktu datang kembali untuk membeli dan mengajak temannya. Semacam saya juga, haha.
Jimbocho adalah surga bagi pecinta buku. Buku-buku terbitan lampau atau buku-buku murah karena second hand. Beberapa penerbit juga memiliki kantor di sana. Letaknya tak jauh dari pusat kota Tokyo. Berada dalam Tokyo Metro Honzomon Line, Stasiun Jimbocho mudah dikenali karena bergambar tumpukan buku. Dan kios dan toko-toko berjajar di luar stasiun. Bukan cuma toko buku, cafe-cafe buku pun menarik untuk disinggahi. Membaca beberapa halaman buku sambil menikmati secangkir kopi atau cokelat panas. Ah, serasa memasuki dunia yang "lain". Buku menjadi sarana rekreasi bagi sebagian orang, termasuk saya. Dan masing-masing orang punya caranya tersendiri berekreasi bersama buku.
1 comments:
▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬ஜ۩۞۩ஜ▬▬▬▬▬▬▬▬▬
Homina homina homina.
Kalau di Indonesia ada yang begini pasti aku beli rumah satu di dekatnya, surga dunia! XD
▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬ஜ۩۞۩ஜ▬▬▬▬▬▬▬▬▬
Post a Comment