Saturday, November 9, 2013

Bebek Bengil yang Otentik

Bebek Bengil pertama kali dikenal sebagai restoran di Ubud, Bali. Menu utamanya adalah bebek goreng renyah dengan urap lengkap dengan 3 jenis sambal termasuk sambal bawang khas Bali. Restorannya di Ubud, Bali sangat menyenangkan. Banyak ruang terbuka dengan gazebo-gazebo dan tentu dekorasi khas Bali. Kain kotak-kota hitam putih dan pohon kamboja.

Di tengah gedung-gedung bertingkat kawasan Thamrin, bebek bengil dibawa dari Bali. Dibawa itu artinya dibuat dengan resep asli lengkap dengan suasana Bali-nya. Banyak terlihat kain khas Bali, kotak-kotak hitam dan putih, menempel pada pohon dan tiang di dalam restoran tersebut. Pohon-pohon kamboja putih pun banyak dijumpai. Restoran itu terbagi menjadi dua sisi, outdoor dan indoor dengan dua lantai. Di lantai 2, ada beberapa ruang privat yang disewa untuk pertemuan dan juga ada beberapa balkon kecil. Dekorasi ruangan juga ditata dengan baik. Lukisan-lukisan Bali seperti pemandangan atau potret manusia-manusia Bali memenuhi dinding ruangan.

Menu spesialnya tak lain dan tak bukan adalah bebek goreng renyah dengan urap dan 3 jenis sambal. Ada juga menu lain, tapi sangat disayangkan menu babi tidak saya jumpai di restoran kawasan thamrin ini. Menu minumannya pun unik. Saya memesan Hanoman, minuman segar dari orange, markisa dan sirup maple. Bersama Abang, kami memilih duduk di balkon kecil di lantai dua. Dari situ kami bisa melihat gedung-gedung tinggi di sekitar thamrin. Pohon-pohon di sisi outdoor restoran membuat suasana menjadi teduh. Seakan kami lupa kami ada di Jakarta, yang ramai dengan kemacetan dan polusinya.
Meski harganya di atas rata-rata, banyak orang datang kemari untuk mencoba bebek gorengnya yang khas atau menikmati suasana teduh ala Bali di tengah kota. Sesuatu yang otentik datang dari sesuatu yang asali. Dan yang asali adalah sesuatu yang jujur dan asli.

Kehidupan perkotaan penuh dengan berbagai topeng. Di tengah arus moderinasi, orang dituntut untuk tampil sempurna. Meski harus dipenuhi dengan kebohongan. Banyak orang berpura-pura kaya agar mendapat kedudukan sosial di tengah masyarakat. Orang harus berdandan bak boneka agar diperhatikan dan diperhitungkan.

Maka itu, sesuatu yang otentik akan selalu hidup jika kita mau memeliharanya. Bukan hanya makanan khas atau suasana teduh ala pedesaan, namun kemanusiaan kita yang asali. Kemanusiaan yang peduli akan sesama dan alam.



PS: Terimakasih Abang untuk makan, nonton dan makan lagi -nya :)

0 comments:

About This Blog

There are what I do, see, feel, think, and dream. Enjoy it!

wishlist

Kerja di Jepang, Belanda/Paris/Italy; sepeda ontel yang keren; punya buku sendiri.
free counters

About Me

My photo
Jakarta, Indonesia
@nikenkd / process engineer / interested in process technology and nanotechnology / book addict / loves tea / likes shoots

  © Free Blogger Templates 'Photoblog II' by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP