menonton dan memotret
Saya suka menonton pertunjukkan. Musik, sendratari, teater, pembacaan puisi, musikalisasi puisi, wayang, ketoprak, acara komedi dan lainnya. Saya juga suka memotret apa saja termasuk pertunjukkan. Dan biasanya saat menikmati pertunjukkan itu saya jarang membawa serta kamera nikon kesayangan saya. Saya lebih suka menikmati susana yang dimunculkan, ikut menyanyi, tertawa, bahkan menangis. Maka bagi saya, menonton pertunjukkan itu harus lebih dari satu kali. Satu kesempatan untuk mengambil gambarnya dan di lain kesempatan untuk menikmati pertunjukkan. Malah saya kadang ngiri dengan wartawan pertunjukkan karena mereka bisa mendapat kedua kesempatan itu dan gratis pula.
Saat Salihara, sebuah komunitas seni, menggelar lomba foto seni pertunjukkan dalam acara yang sedang berlangsung, Festival Salihara Keempat, saya ikut mendaftar. Kesempatan memotret diberikan saat gladi bersih dan itu artinya saya bisa menonton pertunjukkan (seperti) sesungguhnya dengan gratis dan bisa puas mengambil gambar. Dan kalau saya masih belum puas menikmati pertunjukkan saya bisa menontonnya lagi saat pertunjukkan digelar. Inilah yang saya inginkan, nonton pertunjukkan lebih dari sekali, karena saya suka menonton dan suka memotret.
Dan begitulah saya asyik dengan memotret dan menonton beberapa pertunjukkan yang digelar dalam Festival Salihara Keempat. Musik, sendratari, teater. Sampai akhir lomba foto, saya mengumpulkan beberapa hasil jepretan saya. Dan salah satunya menjadi 10 Foto Pilihan. Yeay! Ini kali pertama foto saya diapresiasi publik, selain teman-teman yang sudah mengenal saya.
![]() |
Hasil foto saya yang menjadi 10 Foto Pilihan dalam Lomba Foto Festival Salihara Keempat |
0 comments:
Post a Comment