Kalau ditanya siapa seniman Indonesia yang saya kagumi, tentu dengan cepat saya menjawab Butet Kertaradjasa. Ternyata selain sebagai seniman, Butet membuka usaha kuliner di Yogyakarta yang diberinya nama Warung Bu Ageng. Maka ketika saya jalan-jalan ke Yogyakarta, saya bertekad untuk mampir, mencoba dan merasakan atmosfer warung makan seorang seniman. Terletak di Jalan Tirtodipuran 13, Warung Bu Ageng hadir dengan konsep masakan rumahan. Menu masakan yang disediakan adalah aneka masakan Kalimantan dan Jawa. Dan resep masakan adalah hasil olahan istri Butet sendiri yang berasal dari Kalimantan, Rulyani
Isfihana, dan menikah dengan Butet yang Jawa. Jadilah menu masakan yang luar biasa dan unik seperti bacem kambing, paru ketumbar, eyem pengeng, lele njigruk, dll.
Saya dan 2 orang teman saya, Mbak Ervin dan Munif, memesan eyem penggeng, paru ketumbar, kepiting kari, sayur asem dan bubur duren mlekoh. Rasanya luar biasa. Enak. Maknyus. Sederhana tapi nikmat.
 |
Eyem Penggeng dan Paru Ketumbar |
Atmosfer yang dibuat di Warung Bu Ageng adalah suasana rumah. Dengan interrior yang sebagian besar dari kayu, lukisan Jawa banget membuat suasana membumi dan sederhana. Selain itu, menonjol sekali ke -Indonesia-annya. Tempat nyaman, makanan enak, siapa tidak betah di sini.
 |
Saya :) |
Saya suka sudut ini, dimana foto-foto orang hebat dipasang dan tertata. Foto-foto lama tetapi tetap hidup. Sebut saja Mangunwijaya, Pramoedya Ananta Toer, Rendra, Soekarno, Soeharto, Bagong Kusudiarja, Sudirman, dan lainnya, terpampang jelas di dinding kayu. Yang mengingatkan bahwa mereka telah mewariskan banyak hal-hal baik yang sudah sepantasnya kita teruskan.
 |
Foto-foto orang hebat |
 |
Kepiting bumbu Kari |
Kalau boleh saya bilang, makanan juara yang saya pesan kali ini adalah kepiting bumbu kari dan bubur duren mlekoh. Suip deh.
 |
Bubur Duren Mlekoh |
Jadi, kalau sedang di Yogyakarta, mampirlah ke Warung Bu Ageng dan rasakan sendiri sensasinya. Memang Yogyakarta ga ada matinya.
PS: Bang, kita harus kemari!
0 comments:
Post a Comment