Salju: Sebuah Kemewahan
Meski musim dingin, di Yokohama tempat saya tinggal tidak turun salju. Demikian juga Tokyo, yang letaknya tak jauh dari Yokohama juga tidak turun salju. Hanya pada waktu yang sangat jarang bisa turun salju. Salju di Jepang banyak dijumpai di daerah utara hingga barat. Maka saat libur akhir tahun dan tahun baru tiba, saya berniat berburu salju. Bukan ke arah utara atau sejauh Hokkaido, saya pergi ke arah barat, hampir tepat di tengan kepulauan Jepang.
Terletak di antara pegunungan yang jauh dari pusat keramaian, desa Shirakawa-go ditetapkan sebagai warisan dunia oleh UNESCO karena keberadaannya yang masih asali. Rumah-rumah di desa Shirakawa-go dibuat dari bahan kayu dan atapnya disusun dari jerami. Rumah-rumah itu dikenal dengan nama Gassho-zukuri. Gassho-zukuri diambil dari gambaran atap rumah itu yang nampak seperti kedua lengan saat berdoa. Atap rumah dari jerami tadi dibuat dengan kemiringan yang cukup tajam untuk memudahkan salju cepat turun dan tidak menumpuk di atap. Struktur dan bentuk rumah-rumah itu memang sesuai dengan keadaan alam yang mengapit desa Shirakawa-go.
Shirakawa-go dari Ogimachi Observation Deck |
Maka saat musim dingin dan hujan salju, adalah saat-saat tepat untuk menikmati keindahan desa Shirakawa-go. Salju setebal 1-2 meter bisa menutupi halaman atau persawahan sekitar desa. Demikian juga rumah gassho-zukuri sebagian besar diselimuti salju. Hamparan putih menjadi suguhan sejauh mata memandang. Rumah-rumah asali atau yang sudah dibangun sejak dahulu kala masih dirawat dengan baik dan dibuka untuk pengunjung.
Sebagai anak tropis, salju adalah sebuah kemewahan bagi saya. Rasa dingin tertutup oleh rasa kagum atas indah dan lembutnya salju. Lebih-lebih saya juga ikut merasakan guyuran hujan salju. Luar biasa. Perjalanan jauh saya dari Yokohama terbayar dengan indahnya desa Shirakawa-go.
2019
0 comments:
Post a Comment