Desember di Jepang
Seperti hari-hari biasanya di bulan Desember di Jepang, temperature udara di Yokohama, kota pinggiran Tokyo ini mencapai 5 derajat Celcius. Meski demikian tidak melambatkan orang-orang yang bergegas di stasiun. Kereta pun datang dan pergi tepat pada waktunya. Sejak dua minggu mengikuti ritme naik kereta dan berjalan ala orang lokal, saya menemukan banyak hal sederhana tapi mengagumkan. Kebanyakan orang mengunakan kereta pada jam yang sama setiap harinya. Demikian juga saya karena saya sering menemukan orang yang sama saat berkereta. Semoga saja saya tak melakukan kebiasaan ini otomatis melainkan dengan penuh kesadaran. Maka saya menyibukan diri dengan mengamati sekitar untuk menemukan sesuatu yang menarik.
Meski udara dingin, gaya berpakaian orang-orang Jepang sangat menarik. anak-anak sekolah tetap menggunakan rok mini atau celana dengan kaos kaki sepanjang lutut. Persis seperti film anime yang sering saya jumpai di komik maupun televisi. Sedangkan orang-orang kantoran tetap bergaya modis dengan coat musim dingin. Ah rasanya saya tak pernah bosan mengamati gaya mereka berbusana sepanjang perjalanan saya dari apartemen ke tempat kerja.
Selain musim dingin, bulan Desember identik dengan Natal. Di Jepang, di Yokohama tempat saya tinggal dan bekerja banyak dijumpai dekorasi Natal. Pusat perbelanjaan seperti mall, shopping street, restaurant dihias dengan ornament Natal yang menarik. Iklan-iklan pun ditampilkan dengan suasana Natal. Bahkan juga ada diskon-diskon tertentu untuk menyambut Natal. Meski Jepang bukan negara yang banyak penganut Kristen ataupun Katolik, Natal dirayakan sebagi festival yang meriah. Saya pun ikut menikmati keceriaan yang dihadirkan dalam perayaan menyambut Natal ini.
Menjadi perantau di Jepang ternyata tak semudah dan seindah yang saya bayangkan. Saya harus tahan pada cuaca (sangat) dingin, tahan bekerja lebih keras dan sampai apartemen pun masih harus menyiapkan bekal makan esok hari sekaligus beberes berbahai macam hal. Meski demikian saya mengalami banyak hal-hal menarik yang tak pernah saya bayangkan saya bisa melakukannya.
Salam hangat di hari yang dingin bulan Desember dari Jepang.
0 comments:
Post a Comment