kembali ke asal
Kampung halaman kita ialah bumi ini. Mudik ialah ziarah ke asal-usul. - Nirwan Dewanto
Menjelang Lebaran, bersama ribuan penumpang kereta api lain, saya memadati Stasiun Gambir, Jakarta. Seperti saya, semua calon penumpang kereta di stasiun ini kurang lebih mempunyai tujuan yang sama yaitu kembali ke asal. Mudik. Dengan alasan berbakti dan bermaaafan dengan kehidupan asal itu bermula, harga tiket yang melambung dan berdesakan pun tidak menjadi masalah.
Kepulangan saya kali ini bertepatan dengan peringatan kelahiran saya. Maka kegiatan liburan di rumah memunculkan fragmen-fragmen masa-masa sebelum kini. Tidur bersama Ibu, kamar semasa kanak sampai remaja, makanan rumah, senja, bahkan jalanan yang sering saya lalui dulu, mengingatkan perjalanan hidup yang sudah saya lewati. Mudik mengembalikan saya pada kehidupan asal, kehidupan yang sederhana. Mudik juga mengingatkan akan cita-cita saya dulu menjadi orang yang berarti dan merdeka, dan khirnya hidup bersama orang yang saya cintai.
Dengan mudik, kehidupan perantauan yang keras dan penuh godaan akan diimbangi dengan ingatan cita-cita dan semangat asal saat saya kanak-kanak. Umur dan rejeki saya boleh bertambah tetapi keceriaan dan kejujuran pada diri sendiri tidak boleh surut. Selamat ulang tahun 'Saya', semoga terus menyala dan menyinari dunia.
PS: Tanpamu, mencapai dua puluh enam tahun ini tidak mudah.
0 comments:
Post a Comment