Suatu Senja di Jakarta
Suara penggorenggan dihentak-hentakan begitu semarak. Tukang nasi goreng membuatkan kwetiau goreng pesanan saya. Sembari menunggu, saya menikmati senja dengan latar keramaian kota dari pinggir jalan. Penduduk kota ini tak sekalipun menggubris senja yang hadir sebentar menutup siang kemudian menghantar malam. Senja juga tak menghentikan mereka yang buru-buru menyelesikan pekerjaan ataupun yang buru-buru tiba di rumah. Tak lama kemudian, kwetiau pesanan saya selesai. Saya pulang dalam senja.
***
Sudah sekian kali saya mondar-mandir untuk melihat jadwal kedatangan pesawat. Di bangku arena makan, saya menunggu penuh harap dan deg-degan. Benar memang, menunggu itu ada akhirnya. Menjelang senja saya berdiri di depan pintu kedatangan menyambut kedatangannya. Tak ada yang lebih membahagiakan dari sebuah perjumpaan. Kami bertemu dalam senja. Lalu ditemani senja, kami duduk dalam perjalanan naik bis.
Jakarta, Juni - Juli 2012
0 comments:
Post a Comment