tutup tahun 2009

Tahun ini ditutup dengan berita duka wafatnya Gus Dur, Cendekiawan Muslim Indonesia, tokoh yang saya kagumi karena pemikirannya tentang negara, agama, demokrasi. Semoga semangat dan cita-citanya tidak luntur dan tetap menyala dilanjutkan oleh generasi-generasi selanjutnya. Itu salah satu peristiwa di penghujung tahun ini. Saya sendiri berencana menutup tahun dan ikut merayakan pergantian tahun dengan melihat kembang api di dekat Taipei 101 dengan beberapa orang teman. Kegiatan lab berjalan seperti biasa bahkan malam ini masih ada lab meeting, maka hari ini terlihat sangat biasa. Sampai ketika pagi ini saya terbagun, adik saya menelpon menceritakan pengalamannya menonton dan menghabiskan waktu bersama sahabatnya, ia menggambarkan hari kemarin begitu istimewa. Tak kalah penting, obrolan pagi bersama Abang saya membuat hari yang akan terlihat biasa ini terasa istimewa, meski sakit, meski merantau dan masih berjuang, bersama orang-orang yang dicintai, bersama doanya, harapannya, hidup akan dilalui dengan ringan hati. Dan hari ini terasa istimewa.

Setahun yang saya habiskan dengan canda tawa, senyum sumringah, air mata juga keringat saya syukuri. Semua pengalaman, peristiwa menjadi bagian dari perjalanan saya menjadi manusia dewasa. Semua pencapaian dan kesusksesan yang tertunda saya rasakan dari hasil kerja "keras" saya. Terima kasih untuk semua orang yang bersama-sama saya mewujudkan cita yang saya inginkan, Bapak, Ibu, adik, Abang, sahabat2, teman2 saya. Tahun ini saya tutup dengan rasa syukur atas kenangan itu.

Selamat tutup tahun!