12/12/08
13 hari menjelang Natal dan 22 hari menjelang hari istimewanya. Akhirnya saya kembali menulis lagi setelah beberapa hari terakhir ini mengalami krisis ~kaya' krisis keuangan global aja~ Minggu kemarin saya membaca 7 habits-nya Stephen Covey ~akhirnya berguna juga saya bawa buku itu, setelah 3 bulan cuma jadi pajangan aja~ Selain itu saya berhasil menyelesaikan membaca Edensor novel ketiga Andrea Hirata. Kedua buku itu memberi insight bagi hidup saya akhir-akhir ini. Andrea menceritakan kisahnya saat bersekolah di Sorbonne Perancis, kehidupan sekolah dengan dunianya juga mimpinya yang terwujud mengelilingi Eropa ~mauuuuu!!~ diceritakan bagaimana Ikal dan Arai setia pada mimpinya, mereka 'hidup' karena mimpi-mimpi itu. Sementara sering kali saya menyimpang ato bahkan bingung apa mimpi dan cita saya, hingga beberapa kali saya kehilangan arah dan jalan. Kisah Ikal dan Arai ini meyakinkan saya bahwa akan selalu ada jalan bagi orang-orang yang tahu bagaimana mewujudkan mimpinya. Kerterbatasan bukan menjadi persolaan. World will work. Suatu hari nanti saya mau juga ke Perancis ~Perancis, waiting for us~
Saat mengalami 'kekeringan' itu, untungnya saya punya Abang yang pandai yang selalu mengingatkan saya untuk tetap setia pada mimpi dan cita, semua itu proses kehidupan yang mesti dilewati, gunakan energi untuk hal-hal yang berguna. Beberapa hal penting tapi tidak mendesak selalu ia ingatkan untuk saya jalankan. Manajemen pribadi dimana saya adalah manajer bagi diri saya sendiri, everything is beyond my control and responsibility. Saatnya bagi saya untuk mempunyai mind set baru yang nantinya membawa diri saya maju dan kembali bangkit mengejar mimpi dan cita saya juga merumuskan kembali hal-hal yang penting namun tidak mendesak yang mesti saya biasakan.
Itu kisah pengalaman saya menjalani hidup beberapa hari terakhir ini. Masak ya mau saya krisis terus, kisah saya yang lain juga ada yang mengasyikan bonk ~hehehehehe~ Senin kemarin adalah hari raya Idul Adha, saat di rumah dulu biasanya kami mendapat daging kurban dari sekolahan ibu saya lalu saya bersama adik dan bapaknya asik mengolahnya menjadi sate dengan keributan-keributan yang menyertai. Setelah hampir 3 bulan ini saya tidak menikmati makanan olahan daging kambing ~seperti sate ato gule~ saat idul adha adalah momen yang tepat untuk berburu daging kambing. Maka dengan bonek dan tampang ngidam daging kambing, saya niat banget cari orang yang mau nemenin saya ke masjid kecil. Di masjid kecil ini dipotong beberapa hewan kurban lalu dimasak oleh mbak-mbak TKI dan beberapa bapak2 menjadi gule dan sate. Kesempatan yang tidak saya sia-siakan, saya pun menuju masjid dan makanlah sampai puas saya di sana ~ternyata selalu ada jalan kalo ada keinginan~
2 comments:
bener banget dek..kita harus punya mimpi karena mimpi itulah yang membuat kita bisa meraih dunia.. :D, semoga kita sama2 bisa meraih mimpi2 kita ya....sama kayak adek, aku juga punya impian untuk bisa menjelajahi Europe bersama balonku tercinta, semoga itu juga bukan hanya sekedar mimpi dan bisa menjadi nyata. minimal bulan madu ke Paris deh...(wkkwkwkk maunya....)
Dik,
Aku sudah membaca blogmu ini. Aku merasa terharu, bangga, dan optimis (tergugah) saat membacanya. Api yang ada dalam dirimu benar-benar bara. Dan itu pula yang memancar di matamu. Aku bangga lho....
Paris est tres belle. Quand nous allons au Paris?
Post a Comment