Sunday, June 23, 2013

minyak

Mau gaji besar? Bekerjalah di perusahaan minyak. Begitulah kira-kira saya menyimpulkan saat melihat beberapa teman saya sejahtera di perusahaan minyak baik lokal maupun milik asing. Jadi kalau ingin kaya, kuasailah minyak. Minyak bumi adalah sumber daya alam yang sifatnya terbatas dan tak terbarukan. Jumlahnya terbatas namun dibutuhkan banyak orang.

Indonesia mempunyai sumur-sumur minyak yang dapat dieksplorasi oleh perusahaan minyak milik negara maupun asing. Saya belum tahu pasti bagaimana bisa terjadi kesepakatan perusahaan asing boleh mengeksplorasi minyak di Indonesia dengan pembagian keuntungan dan penggantian biaya operasional oleh negara. Yang pasti kesepakatan itu membuat negara ini rugi dan berpotensi terjadi korupsi. Mungkin bahasan kedaulatan energi di Indonesia ini akan saya bahas di lain waktu setelah saya paham benar.

Meski Indonesia mempunyai ladang minyak. Namun, minyak yang digunakan untuk menghasilkan bahan bakar seperti solar, premium, pertamax adalah hasil impor dari negara lain. Kualitas minyak yang jelek tidak sesuai dengan fasilitas kilang pengolahan minyak yang dipunyai Indonesia, seperti kilang minyak Balongan, Duri, dan lainnya. Sementara kebutuhan bahan bakar tinggi untuk transportasi dan industri. Maka pembelanjaan negara untuk mengimpor minyak besar. Di lain pihak, keuntungan dari eksplorasi minyak dari sumur-sumur di Indonesia oleh pihak asing tidak kelihatan. Entah. Hasil keuntungan itu harusnya bisa membantu mengurangi pembelanjaan negara. Ada berbagai alasan: mengganti biaya operasional, memperbaiki fasilitas pengeboran, dll.

Harga bahan bakar hasil pengolahan minyak impor dijual kepada rakyat Indonesia cukup murah karena masih disubsidi pemerintah. Namun, dengan alasan penghematan, pemerintah mengurangi subsidi itu dan konsekuensinya menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM). Kita tahu kenaikan harga bukan sekedar naikknya harga premium atau solar. Kenaikan BBM juga berarti kenaikan harga berbagai kebutuhan lain, seperti: bahan makanan, tarif transportasi, dll. Bukanlah keputusan yang sepenuhnya bijak untuk menaikkan harga BBM. Apalagi kondisi perekonomian masyarakat yang belum merata sejahtera. Belum lagi, potensi korupsi (atau bahkan sudah terjadi) dalam pengaturan anggaran negara. Namun, siapa manusia paling tabah di dunia ini kalau bukan masyarakat Indonesia. Kita mau tak mau tetap hidup dan bekerja meski harapan kehidupan yang lebih baik dibayangi hantu korupsi penyelewangan anggaran.

2 comments:

Mas Tanto June 25, 2013 at 1:19 AM  

Wow....makin tajam saja ulasanmu. Inilah keuntungannya seorang tehnik yang berkemampuan menulis......: bisa menguraikan permasalahan yang dikuasainya dengan bahasa yang sederhana tapi sangat gamblang.

niken June 25, 2013 at 5:51 AM  

Terimakasih...
ada banyak kebijakan tentang energi di Indonesia yang tidak memihak pada rakyat...
Ah topik yang menarik tapi berat ulasannya...

About This Blog

There are what I do, see, feel, think, and dream. Enjoy it!

wishlist

Kerja di Jepang, Belanda/Paris/Italy; sepeda ontel yang keren; punya buku sendiri.
free counters

About Me

My photo
Jakarta, Indonesia
@nikenkd / process engineer / interested in process technology and nanotechnology / book addict / loves tea / likes shoots

  © Free Blogger Templates 'Photoblog II' by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP