Jakarta Baru Karena Kita
Slogan Jakarta Baru Jakarta Kita terpampang jelas pada baliho di pinggir jalan. Memperingati HUT Jakarta ke 486, tulisan itu makin banyak dijumpai di sepanjang jalan. Sebetulnya tidak ada yang benar-benar baru. Kemacetan masih sering muncul, angkutan umum yang tidak tertib menaikan dan menurunkan penumpang, mall masih menjamur, dan lainnya. Boleh saja dikatakan berubah setelah Jakarta dipimpin Jokowi - Ahok. Meski menimbulkan kontroversi, nyatanya kehadiran mereka memberi kesegaran bagi kota padat ini.
Mengulang kesuksesan Jakarta Night Festival pada perayaan tahun baru yang lalu, pada peringatan HUT Jakarta ini Jakarta Night Festival kembali digelar. Hiburan gratis bagi warga Jakarta. Lebih dari sekedar menunjukkan kedekatan Jokowi pada warga, hiburan ini menjadi suguhan pesta rakyat Jakarta. Pesta rakyat untuk harapan Jakarta Baru.
Saya masih ingat benar tulisan berharga ini: "hidup baru itu memulai dari tempat yang sama dengan cara pandang yang berbeda". Demikian juga Jakarta. Untuk mewujudkan Jakarta Baru itu bukan cuma tugas Jokowi - Ahok. Para warganya harus terlibat aktif dengan mengubah cara pandang. Lebih memilih menggunakan kendaraan umum dari pada kendaraan pribadi, mengurus surat tanpa calo, mau direlokasi dari pinggir sungai ke tempat baru, menjaga kebersihan dan ketertiban umum, dan masih banyak lainnya. Kita semua ingin kota ini menjadi lebih manusiawi. Kota yang memanusiakan penghuninya.
Selamat ulang tahun, Jakarta.
3 comments:
Dik.... Nampaknya kamu mendalami permasalahan Jakarta. Sang Alkhemisnya Paulo Coelho nampaknya sangat melekat dalam ingatanmu. Dengan menggunakan temuan itu, kami menerapkannya untuk kebaharuan Jakarta: Cara Pandang.
Mario Teguh juga menunjukkan: apakah rejeki harus dicari dengan perjalanan-3-jam setiap hari? Apakah di daerahmu tidak ada peluang? Nah itu khan ajakan merubah cara pandang?
Selamat Ulang Tahun, Cara Pandang Jakarta......
Dik.... Nampaknya kamu mendalami permasalahan Jakarta. Sang Alkhemisnya Paulo Coelho nampaknya sangat melekat dalam ingatanmu. Dengan menggunakan temuan itu, kami menerapkannya untuk kebaharuan Jakarta: Cara Pandang.
Mario Teguh juga menunjukkan: apakah rejeki harus dicari dengan perjalanan-3-jam setiap hari? Apakah di daerahmu tidak ada peluang? Nah itu khan ajakan merubah cara pandang?
Selamat Ulang Tahun, Cara Pandang Jakarta......
Siapa dulu yang memberikan buku Alkemist padaku dan menuliskan pesan bagus itu? kau...
Jakarta itu unik dan harus berubah...
Post a Comment