Sunday, October 19, 2014

Melihat Pelelangan Ikan di Tsukiji

Ikan menjadi komoditas utama di Jepang. Sebagai negara yang dikelilingi laut, Jepang mengandalkan kekayaan lautnya sebagai sumber makanan. Ikan menjadi sumber utama makanannya. Sushi, yang namanya mendunia itu, adalah makanan khas Jepang yang terdiri dari nasi dan ikan serta binatang laut lainnya. Tsukiji Fish Market adalah pasar ikan terbesar di Tokyo sekaligus menjadi tujuan wisatawan saat mengunjungi Jepang. Demikian juga saya, bersama dua orang teman kantor saya berniat mengunjungi Tsukiji dan menyaksikan tuna auction. Pelelangan ikan ini diadakan di pagi hari dan setiap wisatawan yang ingin melihat harus mendaftar terlebih dahulu. Jumlahnya pun terbatas, hanya 120 orang saja yang bisa melihat proses pelelangan ikan tuna. Oleh karena itu, bagi saya yang tinggal di Yokohama tidak akan terkejar dengan kereta paling pagi menuju Tsukiji. Akhirnya saya bersama teman kantor mencari penginapan di sekitar Tsukiji.

Tidak mudah menemukan tempat penginapan murah di Tokyo. Hotel bahkan hostel pun menarik tarif diatas 3000 yen per malam. Belum lagi tempatnya yang lumayan jauh dari Tsukiji. Setelah mencari informasi di internet, kami memutuskan untuk menginap di Internet & Comic Cafe. Seperti namanya, sebenarnya Internet & Comic Cafe adalah warung internet (warnet) dan penyewaan komik. Trus tidurnya di mana? Nah, saat malam hari, oleh pemiliknya, Internet & Comic Cafe ini dijadikan tempat beristirahat bagi wisatawan-wisatawan yang ingin ke Tsukiji Fish Market atau juga orang-orang Jepang yang tidak bisa pulang ke rumah karena berbagai hal. Maka selama 3 jam saya tidur di kursi di depan komputer seperti di warnet-warnet.
Jam 3 pagi kami meninggalkan Internet & Comic Cafe menuju Tsukiji Fish Market. Bertemu dengan wisatawan asal California, kami berjalan bersama melewati udara dingin pagi musim gugur. Bukan hanya dingin, tapi juga dengan sedikit mengantuk kami sampai di Tourist Information center di Tsukiji Fish Market. Dan ternyata sudah banyak orang datang untuk mendaftar. Umumnya mereka adalah wisatawan dari berbagai negara. Kami mendaftar dan mendapatkan vest sebagai tanda untuk bisa masuk melihat proses pelelangan. Meski pelelangan ikan dimulai pukul 05.30, banyak orang sudah datang pukul 04.00 dan pukul 04.10 pendaftaran terpaksa ditutup karena penuh.
Setelah lama menunggu sampai mengantuk dan sempat berkenalan dengan beberapa wisatawan, kami menuju tempat pelelangan ikan. Super. Ikan-ikan tuna berjejer dan calon pembeli memilih dan memilah ikan tuna terbaik. Dengan gayanya masing-masing, calon pembeli sudah menetapkan harga dan ikan yang dipilihnya. Maka ketika lelang dimulai hingga selesai prosesnya cepat dan lancar. Super sekali tampaknya.
Di luar tempat pelelangan, di sekitarnya terdapat toko-toko ikan dan tempat-tempat menyimpan ikan. Semua tampak menakjubkan bagi saya. Sebuah pengelolaaan yang baik atas sumber dayanya, Jepang berhasil menempatkan diri sebagai negara yang mandiri. Ah andai pengelolaan hasil laut di Indonesia juga demikian.

0 comments:

About This Blog

There are what I do, see, feel, think, and dream. Enjoy it!

wishlist

Kerja di Jepang, Belanda/Paris/Italy; sepeda ontel yang keren; punya buku sendiri.
free counters

About Me

My photo
Jakarta, Indonesia
@nikenkd / process engineer / interested in process technology and nanotechnology / book addict / loves tea / likes shoots

  © Free Blogger Templates 'Photoblog II' by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP