(nonton) Kartolo Mbalelo
Kesenian adalah milik semua orang, bukan seperti politik, dimana hanya segelintir orang ikut ruwet di dalamnya. Masyarakat memang bagian dari sistem perpolitikan itu, tapi mereka termasuk saya cenderung apatis pada sistem yang bobrok ini, belum lagi ngenes pada penguasa-penguasa yang ikut ribut apa yang dipakai, dimakan, dilihat rakyatnya. Kalau kata Butet Kertarajasa di prolog Kartolo Mbalelo, urusan silit koq diurusi negara, dalam penetapan fatwa MUI mengenai kopi luwak. Maka demi mencerdaskan rakyat supaya tidak goblok seperti pemimpinnya dan menertawakan kondisi negara saat ini, pikiran kritis itu di sampaikan lewat kesenian tradisional ludruk. Musikal Ludrukan Kartolo Mbalelo ini lahir dari garapan sutradara Sujiwo Tejo dan tim kreatif Butet Kertarajasa, Agus Noor dan Djaduk Ferianto. Dari kesederhanaan sampai keprihatinan rakyat pada negara ini ditampilkan di dalamnya. Mengangkat tema memandang Indonesia dengan jenaka, musikal ludrukan ini berhasil mempertontonkan pertunjukan rakyat, kritikan-kritikan pedas untuk pemerintah dan masih adanya kejujuran di tengah kebobrokan ini digambarkan dengan baik dan berseni.
Maka beginilah kami bertiga dari bangku penonton, saya, Oers dan Yeni tertawa dan terkagum sepanjang pertunjukkan Kartolo Mbalelo. orang-orang hebat dibalik layar pun ikut beraksi, Butet tampil di prolog pembuka dengan guyon segar dan kritisnya. Kakaknya, Djaduk di tengah pemain musik pun ikut menimpali. Dan tak kalah kerennya, Sujiwo Tejo, seniman nyentrik ini, ber-saxophone di awal pertunjukan dan menyanyikan karyanya Titi Kolo Mongso dan Anyam Anyaman Nyaman. Sempurna!
Maka beginilah kami bertiga dari bangku penonton, saya, Oers dan Yeni tertawa dan terkagum sepanjang pertunjukkan Kartolo Mbalelo. orang-orang hebat dibalik layar pun ikut beraksi, Butet tampil di prolog pembuka dengan guyon segar dan kritisnya. Kakaknya, Djaduk di tengah pemain musik pun ikut menimpali. Dan tak kalah kerennya, Sujiwo Tejo, seniman nyentrik ini, ber-saxophone di awal pertunjukan dan menyanyikan karyanya Titi Kolo Mongso dan Anyam Anyaman Nyaman. Sempurna!
2 comments:
Ya ampyuuun...ken...ak pengen bngt nonton itu... di TIM kan ya?? sayangnya sedang tidak di jakarta saat itu
iya TIM, sumpah keren abis!!!!! uapikkkkkkkkkk!!! jatim puolllllll!!! jancukan karo asu isine :)) tapi manteb2 :-bd
Post a Comment