pulang dan kembali
Kali ini saya benci bandara. Lain dahulu saat saya menyambut kedatangan dia yang saya nantikan atau saat saya bergegas pulang ke rumah atau saat saya bertaruh keberuntungan mencari pekerjaan. Kali ini saya benci bandara, saat harus melepaskan suasana "rumah" dari dekapan Bapak, Ibu, dan Adik saya. Ah entahlah kali ini saya sedikit melow, padahal Jakarta-Surabaya tak sejauh Surabaya-Taiwan. Mungkin karena ini pertama kali setelah 2 tahun akhirnya saya bisa merayakan rangkaian Tri Hari Suci Paskah bersama keluarga. Dengan suasana riuh saat mempersiapkan diri menuju gereja sampai bernyanyi bersama.
Dan kini saya harus kembali ke dunia seharian saya berjibaku di ibukota yang kadang merasa sepi di tengah ramainya suasana kota. Tapi saya yakin bandara juga stasiun selalu menyimpan harapan bagi saya perantau untuk kembali ke kota kelahiran saya dengan sambutan senyum merekah dan mata bersinar Bapak juga Ibu saat menjemput saya ketika saya pulang nanti.
miss you already Pa, Ma, Dek :*
0 comments:
Post a Comment