malam terakhir di tahun ke 22

Malam menjelang peringatan hari kelahiranku, setelah menyelesaikan makan malamku [yang tidak habis], aku pergi mengayuh sepedaku menuju Starbucks Coffee dekat kampusku. Bukan tanpa alasan saya memilih tempat itu, bukan juga karna aku suka kopi [teh tetap no 1], tapi karna tempat itu adalah tempat kenangan saya. Kami pernah duduk dan minum bersama di situ dan saya ingin mengenangnya kembali sambil saya menghabiskan hari terakhir saya di tahun ke 22 hidup saya. Setelah saya memesan frappuccino mocca, minuman yang sama persis saya pesan dulu bersama abang saya, saya memilih tempat duduk yang enak, ditemani HP andalan saya, Nikon, notebook bergambar Eiffel (I wish I can get there someday), pulpen, saputangan milik abang saya, saya pun menanti abang menyelesaikan makan malamnya dan kami pun mengobrol menghabiskan malam.


Banyak hal kami bicarakan, mulai hal2 yang belum pernah saya ceritakan, refleksi saya, juga mimpi dan cita-cita saya [kami]. Perjalanan juga penghayatan cinta yang kami alami selama ini juga menjadi bahan yang menarik bagi kami. Terima kasih Bang karna pengaruhmu yang begitu besar bagi hidupku, yang membuatku mengerti arti hidup ini, arti cinta, dan mengajariku agar hidupku menjadi bermakna. Terima kasih untuk cinta, caring, sharing dan kebersamaan, semoga sampai akhir yang membahagiakan dan yang Ia kehendaki. I do love you, Bang ^^

Semoga saya pun mampu menghadapi hari-hari depan yang akan saya lewati untuk meraih mimpi dan cita-cita saya.