sore itu

Di suatu siang yang terik, segerombolan anak manusia mengayuh sepedanya menuju sebuah rumah makan untuk merayakan salah seorang di antara mereka yang sedang berulang tahun. Sorot mata mereka tampak bahagia karna di sela kesibukan mereka masing-masing, kesembilannya pun bisa berkumpul bersama berbagi cerita, canda dan tawa. Meski mereka berbeda generasi, mereka pun menikmati kebersamaan itu. Lewat pengalaman yang dibagi, masing-masing bisa mengambil pelajarannya [termasuk pelajaran itu tuhhh,,hehhehehe]

-dari kiri ke kanan : bung kus, niken, mbak ervin, mas heri, karina, anton, mbak tun, mbak mila, mas hendra-

Tak puas makan dan jalan sepanjang siang, beberapa dari antara mereka menghabiskan sore dengan menikmati sunset di Gongguan river side. Kelima orang itu pun memacu sepedanya sebelum matahari hilang di garis cakrawala. Sesampai di sana, mereka memilih tempat yang pas untuk melihat turunnya sang surya itu sampai cahayanya berganti dengan lampu-lampu taman. Dan nikon pun beraksi lewat tangan 2 orang pemudi penggila fotografi [halah, hahahhaha :D] Mereka pun mengambil angle yang tepat untuk mendapatkan hasil jepretan yang memuaskan. Indahnya langit sore itu pun menjadi objek utama mereka. Mau diambil dari angle manapun rasanya tetap saja bagus. Warna jingga juga awan putih di sekilingnya benar-benar menambah kesan dramatis di hasil jepretan nikon d60 itu. Karna narsis itu bersifat lahiriah dan bawaan lahir, maka kelimanya taklupa nampang dengan background langit sore itu.

Weekend yang menyenangkan. Lalu mereka pun kembali ke kehidupannya menuntut ilmu mengejar cita. Meski mereka berbeda, tapi tetap saja sama karna cinta menyatukan mereka.

-dari kiri ke kanan : mas heri, niken, mbak ervin, mbak tun, karina-

*Thanks God for Your creation
Thanks friends for this moment :)