aku dan dia
"Apakah engkau mencintaiku dengan sepenuh hati?" tanyaku seraya memegang pinggangnya di atas motor. "Iya", jawabnya. "Apakah engkau mencintaiku sepenuh hati?" tanyaku lagi sesaat setelah melewati satu blok perumahan padat penduduk. "Iya, aku mencintaimu sepenuh hatiku", jelasnya. Lewat separuh perjalanan menuju rumah, aku bertanya untuk ketiga kalinya, "Apakah engkau mencintaiku sepenuh hati?" Ia diam saja lalu dengan segera memacu sepedanya. Sesampainya di depan rumah, ia turun lalu mencium dahiku sambil berbisik "Aku mencintaimu sepenuh hati dan jiwaku." Kini kami tak lagi dua, melainkan satu karna apa yang dipersatukan Allah tak dapat diceraikan manusia.
12 comments:
klo udah nikah lebih indah didengarnya, hehehehe.... :)
Ehmm,, kalo kata Extreme : more than words,, karna sudah disatukan itu
:D
Salam kenal ya Mbak Niken
slam kenal yak...
@karin : hayuk ndang nikah yuk,, hahahhaha :D
@Muzda : salam kenal juga Muzda :)
aku belum pernah tau gmn rasa lebih tepatnya sih,, lha belum pernah disatukan,, hehehhe :D
@Wafi : salam kenal juga wafi :)
Lhah ya sama Mba'..
Saya juga belum tahu..
hahaa ...
kirain yang nulis ini udah,, abis pake kata "aku'
Maklum, kunjungan pertama,, aku harus lebih sering berkunjung nie
:D
@Muzda : hahhahaha :D iya hayuk sering mampir ke sini ;)
wis ndang cepetan lulus ... biar cepet nikah :)
*pesan untuk pribadi juga, hehehe
sempak opo mbak wox.... kebelet kawin ae!!!
@nRa : diriku menyusul mas :) hehehhe..
@YuAP : lha lapo kebelet??? sing sabar menunggu saatnya tiba koq.. aku lho kebelet ketemu kalian ;)
*Binggung mode on....*
ha...ha...ha....
@tunsriana : iki efek mari ndengerin kebo giro mbak,, hahahhaha :D
Post a Comment