seandainya aku bisa terbang
Minggu ini sampai minggu depan adalah musim ujian ~ternyata ga cuma musim dingin doank~ Lho, lha koq saya ga belajar?? Tenang2, udah dari kemarin2 ampe bosen ~hehehe~ tapi koq ya ga bisa masuk 100% ~hihihi~ Ditengah kebosanan itu, saya nulis aja, tentang apa aja.
Beberapa hari ini si Abang saya sedang sakit sehingga kami tak banyak berkomunikasi. Dan Karina, koncoplek saya sedang menghadiri pertemuaan dan umroh di Jeddah selama seminggu. Jadilah saya kesepian bukan kepalang. Teman saya cuma text book, kertas2 handout, cangkir buat ngeteh dan laptop. Tak banyak crita hadir di kehidupan saya beberapa hari ini, selain kesibukan belajar dan kisah tegang di ruang ujian, lainnya berlalu seiring berjalannya waktu.

- Seandainya saya bisa terbang, ku kan ke sana, menemanimu memulihkan kesehatanmu. Pijet? siap deh! Tak bisa terbang pun, kutemani dari sini, ditengah persiapanku meghadapi ujian dengan selalu mendoakanmu bahkan beberapa kali mencemaskanmu karena tak ada kabar dan tidak menerima telponku -
Pagi ini, senangnya saya setelah menerima telpon darinya dan dia menceritakan kondisinya yang sudah membaik. Sippp,, kami pun siap menghadapi hari2 selanjutnya dan terus berharap suatu saat nanti kami akan cepat bertemu. -kangennya bukan kepalang-
0 comments:
Post a Comment