Sunday, September 28, 2008

RUU Antipornografi dan Antipornoaksi - Akankah jadi UU??

Sapa bilang jauh dari Indonesia, saya tidak tahu berita dari negri saya tercinta itu?? Ya, mungkin ini salah satu kasus serius yang menjadi perbincangan hangat beberapa minggu terakhir ini. Buat saya sih, saya tidak setuju dengan akan disahkannya RUU Antipornografi dan Antipornoaksi. Lha, hak ekspresi juga apresiasi orang terhadap dirinya koq diatur. Porno tuh kan relatif, yang penting tidak menyalahi nilai budaya bangsa dan merugikan orang lain.


Undang-undang yang Porno?
Rabu, 17 September 2008 | 00:25 WIB
Oleh Franz Magnis-Suseno SJ

Pada tahun 2006 sebuah Panitia Khusus DPR menyiapkan teks RUU Antipornografi dan Antipornoaksi. RUU itu menimbulkan kontroversi di masyarakat, akhirnya menghilang dari peredaran.

Kini kita dikagetkan bukan hanya oleh sebuah RUU Antipornografi baru, tetapi oleh berita bahwa RUU itu, dengan memanfaatkan bulan Ramadhan, mau cepat-cepat disahkan dengan menghindar dari debat publik. Bak maling memanfaatkan terang remang-remang. Apa mereka tidak tahu malu?

Dengan tepat pernah ditegaskan filsuf Immanuel Kant, setiap kebijakan politik yang takut mata publik adalah kotor. Mengesahkan RUU antiporno dengan menghindar dari sorotan publik adalah politik porno sendiri!

Lebih gawat lagi, dalam beberapa media, RUU itu disebut ”hadiah Ramadhan”. Menghubungkan sebuah undang-undang yang kontroversi dengan bulan suci Ramadhan yang ingin kita hormati, tak lain adalah sebuah pemerasan, sebuah ancaman tersembunyi.

Orang yang berani menyuarakan kritiknya disindir kurang menghormati bulan suci Ramadhan! Dan kita tahu nasib orang yang dicap kurang menghormati unsur agama di negara ini. Sindiran ini sebuah cara amat keji untuk membungkam kebebasan menyatakan pendapat!

Debat publik dulu tentang apakah kita perlu sebuah UU khusus untuk memberantas pornografi—yang kita sepakati sedang merajalela dan memang perlu diberantas—bisa ada perbedaan pendapat. Ada yang mengatakan, semua sarana hukum untuk memberantas pornografi sudah tersedia; jadi buat apa sebuah UU khusus? Dan ada yang berpendapat, hanya dengan sebuah UU khusus pornografi bisa betul-betul diberantas.

1 comments:

Talk Show September 29, 2008 at 3:43 PM  

PORNOGRAFI.... Bak sebuah kata yg banyak diperdebatkan belakangan ini, di samping dulu juga pernah. Adinda Nikken yang Kanda Sayang.... hehehe...

Saya melihat isu RUU APP ini dari banyak sudut, antara lain:
1. Politik. Merupakan unsur yang saya anggap menduduki urutan pertama kenapa bergulir RUU APP ini. Masih ingat hukuman mati yang belakangan gencar di lakukan pemerintah...? (Kenapa Hukuman mati-nya tidak dari dulu...), tidak lain dan tidak bukan adalah agar pemerintah atau SBY-Kalla mendapatkan dukungan dari Kalangan Islam Fundamental yang jumlahnya cukup banyak di Indonesia sktr 60-70% dari jumlah muslim Indonesia. Apalagi sebentar lagi Pemilu 2009, waaah... itu sudah menghalalkan segala cara. Di samping hukuman mati, digulirkan lagi RUU APP ini. ya jelas dong... mereka kaum fundamental tambah kesemsem sama Nikken.... eh maksudnya SBY-Kalla.

2. Pengalihan Isu. Dalam kaca mata saya, SBY adalah mantan seorang tentara yang memiliki banyak strategi. Begitu pula dengan politisi yang memiliki banyak strategi (makanya banyak kalangan militer yang terjun ke dunia politik karena mereka sama2 memilliki banyak strategi). Masih ingat kan Nikken tentang kenaikan harga BBM...? Bahkan banyak mahasiswa yang melakukan demonstrasi setiap harinya selalu menjadi korban aparat. Kenapa isu BBM itu berhenti...? Masih ingat Penyerangan massa FPI & Laskar Mujahidin terhadap AKBB (Aliansi Kebangsaan & Kebebasan Beragama & Berkeyakinan)...? Itu-lah Pengalihan Isu yang dilakukan SBY-Kalla. Padahal sewaktu itu, Aparat sangat banyak di depan Istana.... Kenapa Aparat tidak melakukan apa-apa sewaktu kejadian itu...? Ya... Saya katakan sekali Lagi... Menghalalkan segala Cara...

Bukan hanya pengalihan Isu itu saja, banyak hal yang dilakukan SBY-Kalla sebagai Trik untuk menghindar dari borok-boroknya... Kenapa Yusril Ihza Mahendra (Kakak Saya... masih inget kan...? hehe..) sewaktu itu dipecat? padahal dia hanya baru terindikasi terlibat KKN dan tidk terbukti sampai sekarang. Kenapa Bang Yusril dipecat...? Karena Dia akan membongkar BUMN-BUMN yang dijual SBY-Kalla ke pihak Asing... Bahkan Bang Yusril diancam keluarga dan dirinya akan dideportasi (Makannya Bang Yusril menikah lagi dengan mahasiswi muslimah taiwan yg baru berumur 23 th dan beli rumah disana & Istri yang lama tidak cerai karena sewaktu itu benar-2 keadaan darurat...). Untunglah Ayahanda Amien Rais dengan lantang, tegas dan berani mengatakan "Yusril Jaminanku" kepada SBY... Ya SBY tidak berani apa-apa kecuali jawab "Nggih Pak..."

3. Tentang Islam. Faktor ini seharusnya yang I tapi saya letakkan ke 3 karena sebab-2 yang panjang dan tidak bisa saya tulis di comment ini. Dalam ajaran Islam semua tata kehidupan diatur, dari hal yang paling besar sampai yang paling kecil, dari urusan pemerintahan sampai urusan rumah tangga, dari urusan berhubungan dengan sesama muslim sampai hubungan dengan non muslim, dari urusan mensucikan diri sampai urusan mengotorkan diri (BAB, Buang air kecil, sex, menikah dengan non muslim, pokonya sampai urusan yang paling kecil di dunia ini). Di Islam semua itu ada tuntunannya lho... kecuali umat Islam yang dangkal Islamnya.

Di luar Islam, sejauh yang saya pelajari baik di hindu, budha, katolik, dan protestan tidak ada aturan sampai sedetail dalam Islam... atau mungkin karena keterbatasan pemahaman saya terhadap agama-2 tersebut... Saya sangat menghormati budaya setiap daerah yang beraneka ragam karena dengan banyak budaya yang beraneka ragam itulah kita akan saling mengenal (kalau dalam bahasa Al-Qur'an saya sebut Li Ta'arafuu)...

Jujur... Di satu sisi saya setuju dengan RUU APP ini, tapi di sisi lain saya tidak setuju dengan RUU tesebut. Saya tidak mau kecolongan dengan isi UU Sisdiknas... Kenapa saya setuju RUU APP diadakan? kita tahu bahwa harkat dan martabat wanita dalam Islam sangat dijunjung tinggi, bahkan ada hadist Nabi SAW yang menyatakan bahwa "Syurga ada di telapak Kaki Seorang Ibu". Itulah kenapa wanita sangat dijunjung tinggi dalam Islam. Nikken juga tau kan yang sering "menjual" tubuh itu siapa kalo bukan wanita...? Wanita sering mengeksploitasikan diri dan dieksploitasi oleh kepentingan sesaat... Itulah kenapa wanita itu lemah? RUU APP inilah yang akan melindungi para kaum hawa dari eksploitasi diri... Itu hanya salah satu kenapa saya setuju dengan RUU APP... Masih banyak yang akan saya jelaskan, tapi waktu saya gak banyak untuk menulisnya... mungkin kapan-2...

kenapa saya gak setuju? Karena di RUU APP ini tidak secara rinci perbedaan antara adat istiadat dengan eksploitasi komersial... gak mungkin dong rakyat papua harus ikut RUU APP, ntar Papua kosong karena dipenjara semua... dalam isi RUU APP itu kurang ada pembatasan dan perbedaan itu... Wallahu A'lamu bis Shawab...

I Always Miss U Nikken Manizzz...

About This Blog

There are what I do, see, feel, think, and dream. Enjoy it!

wishlist

Kerja di Jepang, Belanda/Paris/Italy; sepeda ontel yang keren; punya buku sendiri.
free counters

About Me

My photo
Jakarta, Indonesia
@nikenkd / process engineer / interested in process technology and nanotechnology / book addict / loves tea / likes shoots

  © Free Blogger Templates 'Photoblog II' by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP